Jumat, 30 September 2011

CREEPING COUP D'ETAT Mayjen Suharto



"Creeping Coup D'Etat

Mayjen Suharto"


Kesaksian Hari-hari Terakhir Bersama Bapak...


Sukmawati Sukarno


Diterbitkan atas kerjasama

Yayasan Bung Karno - Media Pressindo


Rp.65.000,-


"Bapak menangis terisak-isak seraya berkata lirih,

'Kenapa Bapak dibeginikan oleh bangsa sendiri?'"


Buku ini adalah catatan kesaksian Sukmawati Sukarno pada apa yang terjadi dengan Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno sesaat setelah terjadinya tragedi terkelam dalam sejarah bangsa Indonesia, G 30 S. Kegundahannya terhadap pencarian kebenaran membuatnya menuliskan buku ini, yang sebagian besarnya menceritakan tentang penderitaan yang harus dihadapi oleh Bung Karno sejak tahun 1965 hingga menjelang akhir hayatnya.


Apabila buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams kerap menjadi acuan untuk menggambarkan sejarah hidup sang Pemimpin Besar sejak lahir hingga tahun 1965, maka buku ini layaknya menjadi episode akhir dari buku Cindy Adams itu. Betapa sang Pahlawan yang telah mengorbankan segalanya untuk kemerdekaan RI ternyata "disia-siakan oleh bangsanya sendiri..."



----









Kamis, 29 September 2011

Cooking Class Bersama Chef Bara Pattiradjawane

Jangan Lewatkan Kesempatan Menarik
Mengikuti Acara Cooking Class


Bersama Chef

Bara Pattiradjawane



Daftar Segera di
Customer Service Toko Buku Gramedia Istana Plaza

Rabu, 28 September 2011

80 Th Jakob Oetama SYUKUR TIADA AKHIR


SYUKUR TIADA AKHIR
Jejak Langkah
Jakob Oetama

Penyusun:
St. Sularto

Penerbit Buku Kompas
Rp.98.000,-


JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam peringatan hari ulang tahunnya yang ke-80 di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Selasa (27/9/2011), Jakob Oetama meluncurkan buku berjudul "Syukur Tiada Akhir". Buku ini berisi tentang kisah hidup Jakob yang menyampaikan pesan pergulatan tentang pekerjaan wartawan dan kehidupan pribadinya.

ST Sularto, penulis buku ini, mengaku awalnya diminta untuk menuliskan memoar dan bukan otobiografi pada bulan Mei lalu. Dia pun memulainya dengan mengumpulkan bahan tertulis dan mengunjungi sejumlah tempat yang menjadi saksi kehidupan seorang Jakob, termasuk pusara Romo Sanjaya di Muntilan, yang menurut Sularto, menjadi salah satu tempat impian Jakob untuk dikunjungi saat ini.

Ia mengatakan buku setebal 659 halaman ini menjabarkan perjalanan penulis yang dikenal produktif dan memiliki talenta intuisi intelektual, reflektif, visioner, dan bernuansa ini. Setelah Jakob menolak penggunaan kata 'saya' dalam rancangan awal tulisan yang dibuatnya, Sularto pun menyadari bahwa buku ini menjadi catatan penulis.

"Dimulai dari titik balik yang mengubah hidup dan perkembangan Kompas Gramedia dan refleksi pengalaman atas kelahiran sang pemula Intisari dan sang pengibar bendera Kompas berikut manajemen yang berinti pada bisa ngemong, pemikiran-pemikiran sosial kemasyarakatan, rentangan antara tahun 1960 sejak dia masih di Penabur sampai 2011," katanya dalam peluncuran buku.

Menurut Sularto pula, dalam buku ini muncul pula pemikiran-pemikiran yang mendasari pemikiran Jakob, misalnya Max Weber dan Fukuyama. Pemikiran ini menginspirasi Jakob untuk bertanya bagaimana mengenal Tanah Air dengan baik dan bagaimana negara ini maju kalau tidak bersatu. Intinya, pengalaman hidup Jakob dirangkum dalam satu kata, syukur.

"Syukur tiada akhir, tiga kata yang sering diucapkan lima tahun belakangan ini oleh Pak Jakob. Biasanya diucapkan dalam satu tarikan nafas dengan kata terima kasih. Semua terselenggara berkat penyelenggaraan Allah semata, Providencia Dei," ungkapnya.

Jakob lahir di Jowahan, Borobudur sebagai anak seorang guru sekolah rakyat. Sempat mengenyam pendidikan seminari untuk mengejar cita-citanya menjadi pastor, namun kemudian menekuni dunia mengajar. Setelah itu, Tuhan mengarahkannya menjadi wartawan hingga menjadi pengusaha.

Karirnya di dunia jurnalistik dimulai dari menjadi redaktur di majalah Penabur. Hingga pada tahun 1963, Jakob mendirikan majalah Intisari bersama PK Ojong, menyusul Kompas pada tahun 1965 dan unit-unit usaha lainnya.

Sebagai seorang wartawan, Jakob tidak pernah membiarkan dirinya selesai merasa resah. Dia selalu berusaha menggugat dalam profesinya sebagai jurnalis dan juga sebagai pribadi dengan selalu berusaha menjembatani nilai-nilai agama dan kehidupan nyata. Caranya? Jakob selalu menggoyang-goyangkan diri agar tidak merasa mapan dan senantiasa tidak pernah lelah berpikir.

Seperti dikatakannya, "Kemanusiaan yang beriman yang beliau selalu tekankan dari pergulatan batin Pak Jakob. Buku ini mengesankan terutama pada Bab 7 di mana Beliau sebut bahwa beriman selalu dibentur-benturkan dengan realitas. Yang namanya wartawan itu akan selalu hidup kalau dia selalu resah, selalu menggugat bahwa dia selalu tidak akan merasa mapan, bahwa dia akan selalu menggoyang-goyangkan diri agar tidak merasa mapan," tandas Sularto.


Senin, 26 September 2011

KOREA FEVER

Hari gini... siapa yang nggak kenal dengan SUJU a.k.a SUPER JUNIOR dan Girls Generation / So Nyuh Shi Dae (SNSD). Kedua band Korea ini merupakan salah satu dari beberapa Band yang paling di gemari kaum remaja di Indonesia bahkan di Asia.

Industri musik Korea saat ini memang sedang tumbuh subur. Daya pikat mereka membuat sejumlah negara Asia lainnya mengundang mereka manggung di negaranya. Segala hal yang berbau band Korea paling banyak di buru oleh penggemarnya.

Rasa ingin tahu mengenai kehidupan ataupun kebiasaan personil-personil band korea ini
tentunya menjadi suatu hal yang wajib diketahui oleh penggemarnya. seperti buku-buku berikut ini yang pastinya wajib dimiliki oleh para penggemar Suju dan Girls Generation (SNSD)



Girls Generation
Unofficial Book of SNSD the Story


Ajenk S.

Wahyu Media

Rp.55.000,-



Sembilan cewek cantik, bersuara merdu, jago nge-dance, dan berpenampilan menarik, yups siapa lagi kalau bukan Girls Generation atau So Nyuh Shi Doe (SNSD). Di balik kesuksesan mereka, ternyata banyak hal-hal yang jarang diungkap ke publik. Seperti kebiasaan Taeyon yang tidur dengan pose yoga, Jessica yang fobia mentimun, Sunny yang berani memegang ular, Tiffany yang benci serangga, Hyoyeon yang suka cuci piring, Yuri sutra menjulurkan lidahnya saat tidur, Sooyoung porsi makannya banyak, Voona yang sering membuka mulutnya lebar-lebar, sampai Seohyun yang tenyata mengidolakan Ban Ki-Moon (Sekjen PBB).

Nggak hanya itu, kamu semua juga bisa mendapatban Informasi tentang Girls Generation lainnya. Mulai perubahan formasi, awal karier, pekerjaan di luar aktivitas Girls Generation, profil lengkap personel, discography, penghargaan yang didapatkan, sampai kisah keluarga dan saudara para personel Girls Generation. Satu hal lagi, di buku ini kamu bisa mendapatkan gambar SNSD plus stiker menarik. Dan jangan lupa, di sini juga diulas profil fanbase Girls Generation lho.


"Asli, keren banget buku ini. Cocok banget buat para SONE yang ingin mengetahui idolanya lebih jauh. Nggak nyesel deh beli buku ini. Bagi penggemar SNSD, buku ini KUDU, WAJIB, MESTI, HARUS PUNYA! HIDUP SONE INDONESIA!!! @fahmiVmz (salah satu SONE di Indonesia)"







The Secret of Super Junior

Yu Kigoshi

Gagas Media
Rp.60.000,-

SUJU a.k.a SUPER JUNIOR memulai debutnya tahun 2005. Hingga kini, telah empat album dikeluarkan oleh boyband asal Korea itu. SUJU meraih banyak penghargaan dari ajang musik dan dunia entertainment. Tak hanya dikenal jago menyanyi, para personelnya pun memiliki banyak keahlian, mulai dari dancer, DJ, MC, bahkan aktor. Mereka sosok yang benar-benar super! d(^_^)b

Super Junior berhasil sukses dengan menunjukkan arti kekompakan dan persahabatan sejati yang sesungguhnya. Sebelas personel SUJU membuktikan bahwa karier dan persahabatan bisa berjalan beriringan.

Heechul – Kangin – Yesung Ryeowook –Sungmin – Eunhyuk Shindong – Kyuhyun – Siwon Leeteuk – Donghae.

Buku ini mengungkap rahasia-rahasia Super Junior yang belum diketahui umum. Yu Kigoshi, penulis asal Jepang, melakukan wawancara langsung dengan orang terdekat personel SUPER JUNIOR—mulai dari guru, sahabat, dan orangtua mereka. The Secret of Super Junior membuat siapa pun yang menggemari SUJU menjadi semakin mengenal mereka.

Super Juniorel sarangheyo \(^_^)/



Segera miliki bukunya di
Toko Buku Gramedia Istana Plaza!






Senin, 19 September 2011

Buku TTS Pilihan Kompas, Obat Anti Pikun, Stress dan Darah Tinggi

Siapa bilang mengisi teka teki silang cuma pekerjaan iseng para pemalas dan penganggur? Siapa bilang TTS bukan soal penting dan serius?

Meski terkesan sebagai hal sepele, teka teki silang alias TTS punya banyak pesona. TTS dapat menyadarkan kita bahwa dari sebuah kata kita bisa bercerita banyak hal. TTS juga dapat menjadi sarana melatih diri untuk belajar. TTS juga bermanfaat untuk menambah perbendaharaan kat. Setidaknya, TTS bisa menjadi teman setia di kala senggang.

---

Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan, kebiasaan mengisi teka teki silang alias TTS mampu meningkatkan fungsi kerja otak dan mencegah kepikunan dini. Riset medis lain membuktikan, sifan fun tapi tetap learning dari TTS juga bisa mencegah demensia karena menumbuhkan efek menyegarkan ingatan. TTS kabarnya juga obat mujarab untuk menurunkan tekanan darah yang melonjak gara-gara stres.

Hampir semua surat kabar di dunia -koran gosip maupun yang serius- memiliki rubrik TTS. New York Times, salah satu surat kabar paling bergengsi di dunia punya rubrik itu. Kompas, koran nasional terbesar juga punya rubrik teka teki sejak pertama terbit pada 1965.

Siapakah penemu TTS? Apa yang dimaksud dengan TTS bergaya Cryptic? Apa itu Paguyuban Kaki Langit dan siapa saja anggotanya? Penasaran? Jawabannya semua ada dalam buku untuk semua umur ini.

Kementerian Pendidikan Italia pernah menganjurkan agar TTS masuk dalam kurikulum sekolah. TTS dianggap bisa membantu para siswa belajar dan mengembangkan kosakata, sekaligus menjadi permainan yang menyenangkan. TTS menjadi alat pedagogi yang mengandung unsur fun dan hard, tidak cuma menyenangkan tapi juga melatih siswa berusaha keras dalam menemukan setiap jawaban.

Asal tahu saja, di masa Perang Dunia II, TTS sempat menggegerkan jajaran petinggi militer Sekutu. Pasalnya, menjelang invasi Sekutu ke Pantai Normandia, 6 Juni 1944, koran Inggris The Daily Telegraph memuat TTS yang mengandung kata-kata sandi rahasia utama invasi ke Pantai Normandia, yaitu Utah, Omaha, Mulberry, Neptune, dan Overlord. Panglima pasukan Sekutu Jenderal Eisenhower curiga, rencana penyerbuan telah bocor dan disiarkan via TTS untuk kepentingan Jerman Nazi.

Buku ini dijamin memberi pengetahuan luas dan dalam tentang bagaimana awal terciptanya TTS di Inggris serta bagaimana TTS terus tumbuh menjadi bentuk-bentuk inovatif di berbagai negara lain. Juga ada wawancara dengan pengarang senior TTS Kompas Rumeli Moeshar, sarjana teknik yang menggeluti bidang TTS hingga saat ini; serta cerita tentang Hipetisi (Himpunan Pengarang Teka Teki Silang Seluruh Indonesia).


MILIKI SEGERA
Bukunya di Toko Buku Gramedia Istana Plaza


Rp.58.000,-



Rp.48.000,-